MENUNGGU
KELULUSAN UJIAN NASIONAL
PART 1
OLEH: Farid Usman
Hai, namaku MUHAMMAD FARID SAPUTRA USMAN. Kau panggil
saja aku Ari.
Saya ingin menceritakan kisah saya tentang ujian sekolah,
ujian nasional, kelulusan, dan perpisahan.
Hari itu, saya pergi ke sekolah untuk mengambil kartu
ujian sekolah saya. Tapi, pada hari itu, kartunya baru-baru dikerjakan. Saya
menunggu lama sekali di sekolah. Sampai-sampai teman saya pulang, karena tidak
betah tinggal di sekolah. Saya akan selalu menunggu sampai kartu ujiannya
selesai. Namun, lama-kelamaan kartu ujianpun jadi. Para guru membaginya dengan
memyebut nama siswa. Tiba-tiba
Ibu guru: MUHAMMAD FARID SAPUTRA USMAN
Ibu guru telah menyebut nama saya. Dan mengambil kartu
ujian saya. Saya sangat senang sekali. Saya pulang bersama dengan teman-teman
saya, Akbar dan Rahman. Sampai-sampai teman saya yang sudah pulang kembali lagi
ke sekolah.
“Dimana ambil orang kartu ujian?” kata bapak teman saya
“Di kelas V” jawab saya
Lalu kami pulang, dan di perjalanan, kami mengalami pembicaraan
yang sangat jelas.
“Ari, sebentar jam 3 sama-samaki pergi press (laminating)
di foto copy, nah! Kupanggilki nanti jam setengah 3” ajak Akbar
“Iya. Saya juga mau kupress anuku” kata Rahman
“Iya”
Lalu saya kecapean, sampai-sampai sayapun tertidur. Saya
lupa dengan ajakan teman saya. Tapi ngak apa-apa, ada ayah saya yang ingin
menemaniku laminating kartu ujian saya.
---Keesokkan Harinya---
Orang tua dan saya pergi laminating kartu ujian saya.
Ngak akan lama deh. Sudah dilaminating kartu ujian saya, saya akan pergi juga
membeli paket ujian nasional untuk ujian sekolah nanti. Setelah pulang, ibuku
menyuruhku untuk belajar untuk ujian sekolah. Saya belajar dari jam 7 sampai
jam 9. Tiba-tiba kepalaku pusing. Berarti tandanya saya mau tidur. Jadi saya minum
obat sakit kepala.
---Ujian Sekolah Hari Pertama---
Saatnya saya ujian sekolah. Sebelum saya membuka soal
ujian sekolah, saya membaca “BISMILLAHIRROHMANIROHIM”. Saya mengerjakannya
dengan mudah. Pada jam kedua, juga sangat mudah sekali.
---Ujian Sekolah Hari Kedua---
Saya membuka soal matematika. Tapi ada soal yang susah
sih. Namun, saya tetap mengerjakannya dengan mudah.
---Ujian Sekolah Hari Ketiga---
Saya membuka soal IPA. Tapi ada soal yang susah. Yaitu
soal daur hidup hewan katak. Itu susah banget. Tapi lama-lama saya berfikir dan
mengerjakannya dengan mudah.
---4 Hari Kemudian---
Saya sudah menghadapi ujian sekolah. Sekarang yang saya
hadapi yaitu ujian nasional. Saya hari ini minggu tenang. Artinya kita tidak ke
sekolah lalu saya libur selama 1 mingggu untuk belajar. Saya membaca kisi-kisi
ujian nasional, soalnya, dan pembahasannya.
---Hari Jumat, 4 Mei 2012---
Lalu tiba-tiba, saya pergi ke kampung, karena ada
perkawinan disana. Saya pergi bersama orang tuaku. Kakak-kakakku berada di
rumah. Dua hari saya pergi ke kampung. Tidak ada waktu untuk belajar.
---Keesokan Harinya---
Tiba-tiba, di Makassar di SD saya, ada pembagian kartu
ujian nasional. Bagaimana caranya? Saya berada di kampung nih. Lalu ibu saya
menelpon kakak saya.
Ibu: Halo, wawan
Wawan: Iya bu.
Ibu: Wawan, pergiki dulu di sekolahnya Ari.
Wawan: Kenapai?
Ibu: Ambilki kartu ujiannya Ari.
Wawan: Oh, iya.
Sekarang, resepsi pernikahan pun dimulai. Saya pergi
bersama orang tuaku dan tanteku. Saya pergi untuk mendoakan kedua mempelai.
Sementara di perjalanan, hpku menerima sms. Ternyata yang punya sms itu adalah
kakak saya. Dia bilang:
“Ada mi”
Saya heran dengan isi sms ini. Ternyata, maksud dari isi
sms ini adalah kartu ujian saya. Sudah ada. Terima kasih.
Lalu saya pulang kembali ke makassar.
---8 jam kemudian---
Saya kembali ke rumah. Saya kecapean sampai sampai saya
tertidur.
---Ujian Nasional Hari Pertama---
Saya sudah ujian nasional. Saya mengerjakannya dengan
baik, walaupun harus berhati-hati. Karena saya pakai LJK (Lembar Jawaban
Komputer). Saya menyilang dengan berhati-hati.
---Ujian Nasional Hari Kedua---
Saya mengerjakan ujian ini dengan baik. Tiba-tiba saya
bernafas pakai mulut, lalu keluar tetesan air liur di LJK saya. Saya sangat
panik, dan saya takut nanti saya tidak lulus. Namun insya allah, saya akan
lulus 100%.
---Ujian Nasional Hari Ketiga---
Saya mendapat kejadian lagi. Pada saat saya minum,
tiba-tiba tetesan air terkena di LJK saya. Untung ada di nomor 40 dibagian
silangnya. Saya sillang dengan berhati-hati supaya tidak tau pengurus ujian
nasional.
Pada saat selesai ujian nasional, tiba-tiba kepala
sekolah datang ke kelas V. Kepala sekolah suruh semua anak kelas VI masuk ke
kelas V. Pada saat saya duduk, banyak yang main dorong-dorongan. Kepala sekolah
menyampaikan bahwa 102 orang siswa kelas VI sudah lulus 100%. Dan teman-temanku
semua senang sekali. Lalu kepala sekolah suruh datang rapat hari sabtu untuk
membicarakan tentang perpisahan.
---2 Minggu Kemudian---
Saya datang ke rapat itu. Kepala sekolah menyampaikan
yaitu tentang biodata siswa, dan memperlihatkan nilai ujian sekolah. Waktu itu,
nilai ujian sekolah dipajang di mading kantor. Saya melihat nilai ujian sekolah
saya. Nilai saya tinggi-tinggi. Kalau teman-teman ingin tau nilai saya, disini:
Agama BIN MAT IPA PKN IPS
9.00 9.20 8.25 8,75 8.20 8.80
Rata-Rata:
8.7
Lalu sesudah melihat nilai ujian sekolah, tiba-tiba ada
rencana perpisahan. Disitu ada penyampaian yang disampaikan orang tua murid.
Namun disaat ada diskusi, rencana perpisahanpun tidak jadi dilakukan. Pihak
sekolah disuruh orang tua murid datang lagi sabtu depan.
---1 Minggu Kemudian---
Sekarang saatnya rapat perpisahan. Rencana perpisahan
sudah berhasil. Pembagian panitiapun juga sudah berhasil. Saya sangat senang.
BERSAMBUNG
Cerita Selanjutnya:
Saya akan menceritakan tentang suasana perpisahan
(pelepasan siswa kelas VI) dan kelulusan. Kalau teman-teman ingin membacanya,
pasti teman-teman semua bersedih akan pelepasan siswa kelas VI.