Jumat, 22 Juni 2012

Cerpen Menunggu Kelulusan Ujian Nasional Part 1 Karya: Farid Usman


MENUNGGU KELULUSAN UJIAN NASIONAL
PART 1
OLEH: Farid Usman

Hai, namaku MUHAMMAD FARID SAPUTRA USMAN. Kau panggil saja aku Ari.
Saya ingin menceritakan kisah saya tentang ujian sekolah, ujian nasional, kelulusan, dan perpisahan.
Hari itu, saya pergi ke sekolah untuk mengambil kartu ujian sekolah saya. Tapi, pada hari itu, kartunya baru-baru dikerjakan. Saya menunggu lama sekali di sekolah. Sampai-sampai teman saya pulang, karena tidak betah tinggal di sekolah. Saya akan selalu menunggu sampai kartu ujiannya selesai. Namun, lama-kelamaan kartu ujianpun jadi. Para guru membaginya dengan memyebut nama siswa. Tiba-tiba
Ibu guru: MUHAMMAD FARID SAPUTRA USMAN
Ibu guru telah menyebut nama saya. Dan mengambil kartu ujian saya. Saya sangat senang sekali. Saya pulang bersama dengan teman-teman saya, Akbar dan Rahman. Sampai-sampai teman saya yang sudah pulang kembali lagi ke sekolah.
“Dimana ambil orang kartu ujian?” kata bapak teman saya
“Di kelas V” jawab saya
Lalu kami pulang, dan di perjalanan, kami mengalami pembicaraan yang sangat jelas.
“Ari, sebentar jam 3 sama-samaki pergi press (laminating) di foto copy, nah! Kupanggilki nanti jam setengah 3” ajak Akbar
“Iya. Saya juga mau kupress anuku” kata Rahman
“Iya”
Lalu saya kecapean, sampai-sampai sayapun tertidur. Saya lupa dengan ajakan teman saya. Tapi ngak apa-apa, ada ayah saya yang ingin menemaniku laminating kartu ujian saya.

---Keesokkan Harinya---

Orang tua dan saya pergi laminating kartu ujian saya. Ngak akan lama deh. Sudah dilaminating kartu ujian saya, saya akan pergi juga membeli paket ujian nasional untuk ujian sekolah nanti. Setelah pulang, ibuku menyuruhku untuk belajar untuk ujian sekolah. Saya belajar dari jam 7 sampai jam 9. Tiba-tiba kepalaku pusing. Berarti tandanya saya mau tidur. Jadi saya minum obat sakit kepala.

---Ujian Sekolah Hari Pertama---

Saatnya saya ujian sekolah. Sebelum saya membuka soal ujian sekolah, saya membaca “BISMILLAHIRROHMANIROHIM”. Saya mengerjakannya dengan mudah. Pada jam kedua, juga sangat mudah sekali.
---Ujian Sekolah Hari Kedua---

Saya membuka soal matematika. Tapi ada soal yang susah sih. Namun, saya tetap mengerjakannya dengan mudah.

---Ujian Sekolah Hari Ketiga---

Saya membuka soal IPA. Tapi ada soal yang susah. Yaitu soal daur hidup hewan katak. Itu susah banget. Tapi lama-lama saya berfikir dan mengerjakannya dengan mudah.

---4 Hari Kemudian---

Saya sudah menghadapi ujian sekolah. Sekarang yang saya hadapi yaitu ujian nasional. Saya hari ini minggu tenang. Artinya kita tidak ke sekolah lalu saya libur selama 1 mingggu untuk belajar. Saya membaca kisi-kisi ujian nasional, soalnya, dan pembahasannya.

---Hari Jumat, 4 Mei 2012---

Lalu tiba-tiba, saya pergi ke kampung, karena ada perkawinan disana. Saya pergi bersama orang tuaku. Kakak-kakakku berada di rumah. Dua hari saya pergi ke kampung. Tidak ada waktu untuk belajar.

---Keesokan Harinya---

Tiba-tiba, di Makassar di SD saya, ada pembagian kartu ujian nasional. Bagaimana caranya? Saya berada di kampung nih. Lalu ibu saya menelpon kakak saya.
Ibu: Halo, wawan
Wawan: Iya bu.
Ibu: Wawan, pergiki dulu di sekolahnya Ari.
Wawan: Kenapai?
Ibu: Ambilki kartu ujiannya Ari.
Wawan: Oh, iya.

Sekarang, resepsi pernikahan pun dimulai. Saya pergi bersama orang tuaku dan tanteku. Saya pergi untuk mendoakan kedua mempelai. Sementara di perjalanan, hpku menerima sms. Ternyata yang punya sms itu adalah kakak saya. Dia bilang:
“Ada mi”
Saya heran dengan isi sms ini. Ternyata, maksud dari isi sms ini adalah kartu ujian saya. Sudah ada. Terima kasih.
Lalu saya pulang kembali ke makassar.

---8 jam kemudian---

Saya kembali ke rumah. Saya kecapean sampai sampai saya tertidur.

---Ujian Nasional Hari Pertama---

Saya sudah ujian nasional. Saya mengerjakannya dengan baik, walaupun harus berhati-hati. Karena saya pakai LJK (Lembar Jawaban Komputer). Saya menyilang dengan berhati-hati.

---Ujian Nasional Hari Kedua---

Saya mengerjakan ujian ini dengan baik. Tiba-tiba saya bernafas pakai mulut, lalu keluar tetesan air liur di LJK saya. Saya sangat panik, dan saya takut nanti saya tidak lulus. Namun insya allah, saya akan lulus 100%.

---Ujian Nasional Hari Ketiga---

Saya mendapat kejadian lagi. Pada saat saya minum, tiba-tiba tetesan air terkena di LJK saya. Untung ada di nomor 40 dibagian silangnya. Saya sillang dengan berhati-hati supaya tidak tau pengurus ujian nasional.
Pada saat selesai ujian nasional, tiba-tiba kepala sekolah datang ke kelas V. Kepala sekolah suruh semua anak kelas VI masuk ke kelas V. Pada saat saya duduk, banyak yang main dorong-dorongan. Kepala sekolah menyampaikan bahwa 102 orang siswa kelas VI sudah lulus 100%. Dan teman-temanku semua senang sekali. Lalu kepala sekolah suruh datang rapat hari sabtu untuk membicarakan tentang perpisahan.





---2 Minggu Kemudian---

Saya datang ke rapat itu. Kepala sekolah menyampaikan yaitu tentang biodata siswa, dan memperlihatkan nilai ujian sekolah. Waktu itu, nilai ujian sekolah dipajang di mading kantor. Saya melihat nilai ujian sekolah saya. Nilai saya tinggi-tinggi. Kalau teman-teman ingin tau nilai saya, disini:
Agama                        BIN                  MAT                IPA                  PKN                IPS
9.00                            9.20                8.25                8,75                8.20                8.80

Rata-Rata:
8.7

Lalu sesudah melihat nilai ujian sekolah, tiba-tiba ada rencana perpisahan. Disitu ada penyampaian yang disampaikan orang tua murid. Namun disaat ada diskusi, rencana perpisahanpun tidak jadi dilakukan. Pihak sekolah disuruh orang tua murid datang lagi sabtu depan.

---1 Minggu Kemudian---

Sekarang saatnya rapat perpisahan. Rencana perpisahan sudah berhasil. Pembagian panitiapun juga sudah berhasil. Saya sangat senang.

BERSAMBUNG

Cerita Selanjutnya:
Saya akan menceritakan tentang suasana perpisahan (pelepasan siswa kelas VI) dan kelulusan. Kalau teman-teman ingin membacanya, pasti teman-teman semua bersedih akan pelepasan siswa kelas VI.